(03/05) Pertemuan keduabelas dari Online Course Environment, Development, and Governance in Indonesia: Theories, Issues, and Trends telah terselenggara pada Senin, 3 Mei 2021. Online Course ini merupakan kerja sama Sebijak Institute UGM, Forest and Society Research Group Unhas, Dala Institute, dan American Institute for Indonesian Studies (AIFIS). Christian Lund, Ph.D. dari University of Copenhagen menjadi invited speaker untuk membahas tajuk “Land Rights and Dispossession in
(30/04) Sebijak Institute UGM dan Forest and Society Research Group Unhas bekerja sama dengan American Institute for Indonesian Studies (AIFIS) kembali menyelenggarakan Webinar Series pada Jumat, 30 April 2021. Dalam Webinar Series edisi kedua ini, Dr. Cynthia Fowler mempresentasikan materi bertajuk “Fire Otherwise: Lifeways Enhancing Fire Management in a Changing World”. Wanita yang kerap dipanggil sebagai Dr. Cissy ini merupakan Chair of the Department of Sociology and Anthropology
Oleh: Agung Nugraha (Direktur Eksekutif Wana Aksara Institute)
Dalam sebuah perbincangan, beberapa remaja dan mahasiswa –pasca sarjana- bertanya kritis. Sangat serius. Mengapa Pemerintah berkomitmen rendah atas keselamatan generasi mendatang. Seraya menggugat, para pemuda itu melanjutkan. Bukannya melindungi ekosistem dari bahaya ancaman beragam bencana. Sebaliknya. Pemerintah justru abai atas keberlanjutan ekosistem bumi. Sang remaja dan mahasiswa bahkan menghujat KLHK. Termasuk mengecam
Pembalakan liar dan perdagangan kayu ilegal merupakan salah satu penyebab utama kerusakan hutan di banyak negara, termasuk Indonesia. Banyak studi mengindikasikan skala illegal logging di Indonesia yang sanat tinggi, dan secara umum menyatakan bahwa volume produksi kayu ilegal melampaui tingkat produksi berkelanjutan.
Dalam dua dekade terakhir, muncul seruan dunia internasional dan dukungan untuk memerangi pembalakan liar dan perdagangan kayu ilegal. Pada tahun 2003, Uni Eropa (UE) meluncurkan
Oleh: Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM (Plt. Dirjen PHPL Kementerian LHK)
Perubahan iklim telah menjadi isu dan agenda mendesak. Dampak perubahan iklim dalam wujud berbagai musibah bencana alam, kembali menyadarkan warga dunia. Bahwa bumi menuntut komitmen perbaikan lingkungan bagi kelestarian fungsi ekosistemnya.
Dalam konteks Indonesia, letak geografis dan klimatologis merupakan bagian dari karakter yang bersifat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Hal itu antara lain tercermin dari
(26/04) Online Course Environment, Development, and Governance in Indonesia: Theories, Issues, and Trends telah melaksanakan pertemuan kesebelas pada Senin, 26 April 2021. Online Course ini merupakan kerja sama Sebijak Institute UGM, Forest and Society Research Group Unhas, Dala Institute, dan American Institute for Indonesian Studies (AIFIS). Pertemuan kali ini menghadirkan Dr. Rini Astuti yang merupakan research fellow National University of Singapore dan visiting fellow
Oleh: Dr. Untung Iskandar (Praktisi Rimbawan, eks Dirjen Kementerian Kehutanan)
Salah satu isu utama perubahan iklim tentulah pembangunan dengan seluruh dampaknya. Termasuk pembangunan kehutanan yang berdampak terjadinya deforestasi dan degradasi lahan sebagai salah satu pendorong gejala pemanasan global. Bermuara pada perubahan iklim. Dengan demikian, deforestasi sebagai wujud nyata dampak kegagalan kelola hutan sama sekali bukan semata soal teknis kehutanan dan lingkungan. Lebih dari itu
Oleh: Dr. Soewarso (Direktur Sinar Mas Forestry)
Secara umum, ekosistem hutan tropis lahan basah memiliki 3 formasi utama. Ketiganya meliputi hutan mangrove (mangrove forest), hutan rawa gambut (peat swamp forest) dan hutan rawa (freshwater swamp forest). Hutan rawa gambut merupakan bagian kekayaan ekosistem unik hutan tropis dengan karakteristik biofisik yang khas. Terbentuk dari tutupan bahan organik selama ribuan bahkan jutaan tahun.
Secara ekologi hutan rawa gambut sangat penting.
(19/04) Persoalan bencana banjir di Indonesia menjadi topik yang diperbincangkan dalam pertemuan kesepuluh dari Online Course Environment, Development, and Governance in Indonesia: Theories, Issues, and Trends yang terselenggara pada Senin, 20 April 2021. Kegiatan hasil kolaborasi Sebijak Institute UGM, Forest and Society Research Group Unhas, Dala Institute, dan American Institute for Indonesian Studies (AIFIS) ini menghadirkan Dr. Lisa Kelley sebagai invited speaker. Dr. Lisa merupakan
Oleh: Rafie Mohammad (Mahasiswa S1 Fakultas Kehutanan UGM, Intern Staff Sebijak Institute)
Dalam beberapa dekade terakhir, concern atas kepentingan lingkungan (khususnya perubahan iklim) telah mendorong gerakan penurunan emisi gas rumah kaca dan transisi energi menuju pendayagunaan energi terbarukan dan rendah karbon. Salah satu sektor yang mengalami perubahan revolusioner adalah sektor transportasi, termasuk di dalamnya kendaraan pribadi roda empat yang menuju ke arah elektrifikasi.