(29/03) Rangkaian Online Course Environment, Development, and Governance in Indonesia: Theories, Issues, and Trends kembali berlanjut dengan pertemuan ketujuh pada hari Senin, 29 Maret 2021. Online Course ini merupakan kolaborasi Sebijak Institute UGM, Forest and Society Research Group Universitas Hasanuddin, Dala Institute, dan American Institute for Indonesian Studies (AIFIS). Bertajuk “Plantation Governance, Politics, and Justice in Indonesia”, pertemuan ini menghadirkan Dr. Ahmad
Oleh: Dr. Untung Iskandar (Praktisi Rimbawan, eks Dirjen Kementerian Kehutanan)
Belum lama kehutanan Indonesia menggegerkan kehutanan dunia. Melalui sebuah public release Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH), Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu 3 Maret 2021 lalu diungkapkan sebuah prestasi besar. Berdasarkan serangkaian hasil kajian pengolahan data dan analisa spasial, diperoleh data penurunan
(22/03) Energy governance menjadi isu yang dibahas dalam pertemuan keenam Online Course Environment, Development, and Governance in Indonesia: Theories, Issues, and Trends. Online Course ini merupakan kolaborasi Sebijak Institute UGM, Forest and Society Research Group Universitas Hasanuddin, Dala Institute, dan American Institute for Indonesian Studies (AIFIS). Pertemuan keenam ini menghadirkan invited speaker Dr. Abidah B. Setyowati, Ph.D., seorang peneliti interdisipliner
(15/03) Kolaborasi Sebijak Institute UGM, Forest and Society Research Group Universitas Hasanuddin, Dala Institute, dan American Institute for indonesian Studies (AIFIS) dalam kegiatan Online Course Environment, Development, and Governance in Indonesia: Theories, Issues, and Trends kembali berlanjut pada Senin (15/03) ini. Dalam pertemuan kelima ini, Prof. Dr. Ahmad Maryudi (Ketua Sebijak Institute) hadir sebagai pembicara dengan mengusung topik “Main Kayu”. Fokus utama bahasan pertemuan
Oleh: Dr. Soewarso (Rimbawan Praktisi APP Sinar Mas)
Memasuki minggu ketiga bulan Maret 2021, patroli polisi hutan maupun petugas keamanan di setiap kawasan hutan semakin ditingkatkan. Demikian pula masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA). Termasuk seluruh jajaran staf perusahaan kehutanan dan perkebunan. Sasarannya jelas. Memantau potensi kebakaran hutan dan lahan di berbagai kawasan. Termasuk memantau setiap titik panas (hotspot) yang tampak di sistem monitoring
Oleh: Agung Nugraha (Direktur Eksekutif Wana Aksara Institute)
Selasa, 16 Maret 2021 segenap rimbawan di seluruh Indonesia kembali memperingati momen istimewa. Sebuah hari dimana secara historis untuk pertama kali menjadi titik tolak kelahiran Departemen Kehutanan. Sebuah kelembagaan negara yang menjadi refleksi formal atas eksistensi sekaligus fungsi hutan dan kehutanan Indonesia. Termasuk keberadaan rimbawan selaku individu yang secara edukasi dan pengalaman empiris dinilai memiliki
(10/03) “The Cultivation of Customary Law in Indonesia’s Political Forests” menjadi tajuk dari Webinar Series yang diselenggarakan pada hari Rabu, 10 Maret 2021. Webinar ini diselenggarakan oleh Sebijak Institute UGM dan Forest and Society Research Group Universitas Hasanuddin berkolaborasi dengan American Institute for Indonesian Studies (AIFIS). Pembicara dalam webinar ini adalah Dr. Rebakah Daro Minarchek, Ph.D, Assistant Teaching Professor di University of Washington Seattle, Amerika
(08/03) “Theories of Access and Property for Land-Use Governance in Indonesia” menjadi topik utama dalam pertemuan keempat Online Course Environment, Development, and Governance in Indonesia: Theories, Issues, and Trends. Pertemuan keempat Online Course yang merupakan kerja sama Sebijak Institute UGM, Forest and Society Research Group Universitas Hasanuddin, Dala Institute, dan American Institute for indonesian Studies (AIFIS) ini diselenggarakan pada hari Senin, 8 Maret 2021 secara daring
(01/03) Sebagai bagian dari kegiatan Online Course Environment, Development, and Governance in Indonesia: Theories, Issues, and Trends, pada hari Senin tanggal 1 Maret 2021 diselenggarakan pertemuan ketiga dengan tajuk “Dutch Colonial Land Use and Governance in Indonesia 1602-1945”. Rangkaian Online Course ini merupakan kolaborasi dari Sebijak Institute UGM, Forest and Society Research Group Universitas Hasanuddin, Dala Institute, dan American Institute for indonesian Studies (AIFIS).
oleh: Fitria Dewi Susanti (Junior Researcher di Sebijak Institute F.Kehutanan UGM) dan Sadam Richwanudin (Asisten Peneliti PUKAT FH UGM)
Fenomena kebakaran hutan di salah satu desa di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah
Sumber foto: (Mardiana, 2020)
Mengutip data dari KLHK pada 2019, luas lahan berhutan seluruh daratan Indonesia adalah 94,1 juta ha atau 50,1% dari total daratan. Fakta ini seharusnya mendorong Pemerintah untuk memiliki katup pengaman berupa hukum dan kebijakan yang memadai untuk