Yuk Ikut Kompetisi “Trees of The Year”!
Dengan cara mengunggah foto atau video yang menceritakan tentang keunikan satu objek pohon, dengan ketentuan :
1. Foto disertai dengan narasi atau video dengan durasi 1-2 menit
2. Follow ig : sebijak_ugm
3. Unggah foto/video di akun instagrammu, tag sebijak_ugm, serta tag 5 orang temanmu
4. Cantumkan lokasi objek pohon tersebut
Kalian bisa secara individual atau bisa ajak teman-teman se-geng kamu untuk berpartisipasi
News
Rabu (22/01/2020) Yayasan Bina Insan dari Kabupaten Blora melakukan kunjungan ke Fakultas Kehutanan UGM. Agenda kunjungan tersebut dihadiri oleh ketua Yayasan, bapak dan ibu guru, serta siswa-siswi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Bina Insan kelas 4 sampai 6. Kemudian kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian dari study trip Yayasan Bina Insan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Acara diawali dengan Sambutan dari Ibu Evi Ketua Yayasan Bina Insan, beliau menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini
Kongres Dunia International Union of Forest Research Organizations (IUFRO) di Curitiba (Brazil) 29 September – 5 Oktober 2019 lalu cukup spesial. Selain mempertemukan para peneliti kehutanan dunia, dalam Kongres tersebut IUFRO melakukan restrukturisasi kelembagaan dan pergantian personel dari level Presiden sampai koordinator penelitian untuk masa bakti 2019-2024.
Prof. Dr. Ahmad Maryudi dari Sebijak Institute (Fakultas Kehutanan UGM) naik posisi sebagai salah satu Deputy Coordinator Divisi
Selasa (29/ 10/ 2019) GIZ Forclime bersama dengan mahasiswa magang UNIPA melakukan kunjungan ke Fakultas Kehutanan UGM. Agenda tersebut merupakan media Sharing and Discussion bagi mahasiswa Fakultas Kehutanan UNIPA dan UGM. Acara diawali dengan sambutan oleh Dr. Joko Sulistiyo selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kehutanan UGM, beliau menyampaikan bahwa ke depanya ingin mengembangkan adanya magang seperti UNIPA serta ingin melakukan kunjungan ke Fakultas Kehutanan
Ketua Sebijak Institute, Prof.Dr. Ahmad Maryudi, mendapat kehormatan diangkat menjadi Adjunct Professor di Lab. Forest Resources & Society, Nagoya University. Adjunct Professor adalah seseorang yang diangkat oleh universitas untuk mengajar dan membimbing mahasiswa bukan sebagai staf tetap, namun memberikan kontribusi secara periodik.
Bersama dengan Prof. Kazuhiro Harada (Kepala Lab. Forest Resources & Society, Nagoya University), Prof. Maryudi saat ini sedang membimbing 1 mahasiswa
Kabupaten Tambrauw di Papua Barat dibentuk menjadi kabupaten konservasi sebagai strategi birokrasi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dalam membentuk kabupaten konservasi tersebut, ditemukan tantangan seperti konflik kepentingan antara aras nasional dan di daerah. Menarasikan kepentingan konservasi dengan mengedepankan pembangunan daerah secara kolektif menjadi salah satu kunci untuk menyatukan persepsi dalam membangun kabupaten konservasi. Implementasi kabupaten konservasi
Bambu merupakan salah satu hasil hutan non-kayu yang paling penting. Di banyak negara, bambu dipakai untuk berbagai peruntukan: konstruksi, bahan kerajinan dan dekorasi, alat musik, peralatan rumah tangga, dan bahkan industri makanan. Potensi ekonomi bambu cukup menjanjikan; perdagangan bambu cenderung meningkat. Bambu juga merupakan bahan ramah lingkungan.
Untuk meningkatkan kesadaran tentang potensi dan keunggulan bambu, Sebijak Institute mendukung kegiatan “Festival
Salah satu kandidat doktor dari Sebijak Institute, Dwi Laraswati (Laras), akan mengikuti program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI)/Sandwich-like dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi. Program ini ditujukan bagi penerima beasiswa Program Magister Menuju Doktor Sarjana Unggul (PMDSU) untuk meningkatkan wawasan dalam menulis publikasi ilmiah berreputasi internasional bersama institusi mitra luar negeri. Laras memilih Georg-August-Universität Göttingen (Jerman) sebagai
(26/09/2019) Pada tanggal 26 September yang lalu, Center of International Forestry Research (CIFOR) menyelenggarakan Policy Dialogue yang berjudul “Toward Sustainable Palm Oil in Indonesia: Reconciling Economic Development and Forest Conservation”.

Policy Dialogue ini diselenggarakan di hotel Js. Luwansa Jakarta, dihadiri dari beberapa pejabat teras pemerintah (Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Pertanian), LSM (Walhi dan KEHATI), Serikat

Sebijak Institute telah mempublikasikan hasil penelitian yang mengeksplorasi bagaimana penegakan hukum merupakan kunci penting dalam mengurangi deforestasi. Penelitian ini menelaah bagaimana kebijakan penegakan hukum di dua negara tropis yaitu, Brazil dan Indonesia dan menggali pelajaran apa yang dapat diambil dari kedua negara tersebut.
Berdasar hasil penelitian Brazil memiliki efektivitas penegakan hukum yang lebih baik dan terpusat antara lain dengan mengintegrasikan penggunaan citra remote