(22/12) Sebijak Lecture Series kali ini dilaksanakan oleh Sebijak Institute dengan berkolaborasi bersama Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) Indonesia. Dengan tajuk “Contribution of Forestry Sector in Achieving Sustainable Development Goals”, kegiatan kuliah umum ini memotret bagaimana sektor kehutanan dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Lecture Series kali ini diselenggarakan pada hari Selasa, 22 Desember
Oleh :Ir. Sri Suwanto, M.M., (Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah)
Secara geografis, Kalimantan Tengah terletak antara 0°45’ LU – 3°30’ LS dan 110°45’ – 115°51’ BT. Dilimpahi iklim tropis yang lembab dan panas dengan suhu udara rata-rata 33°C. Rata-rata curah hujan tahunan terendah berkisar 2,275 mm/tahun dan tertinggi mencapai 4,186 mm/tahun. Dengan luas wilayah administrasi mencapai 153,564,5 km² Kalimantan Tengah merupakan provinsi terluas kedua
Halo kawan sebijak !
Tahukah kamu jika Indonesia telah menyepakati Deklarasi Agenda 2030 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau yang dikenal dengan SDGs?
Dalam deklarasi Internasional ini, Indonesia memegang teguh prinsip dasar SDGs, yaitu universal, integrasi dan inklusif untuk menyakinkan bahwa tidak akan ada seorangpun yang terlewatkan atau “no one left behind”.
Dalam implementasinya, agenda ini memiliki 4 pilar yang mengacu pada tujuan dari SDGs, yaitu:
1. Pilar
Halo sahabat sebijak!
Taukah kamu apa SVLK itu?
Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) atau biasa disebut SVLK menjadi sistem yang diciptakan untuk memastikan keberlanjutan hutan Indonesia melalui skema perdagangan kayu legal. Semenjak 2001, perwakilan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, masyarakat sipil, serta sektor swasta berperan aktif dalam pengembangan sistem ini melalui berbagai komunikasi, konsultasi, dan diskusi multi pihak.
Melalui penerapan sistem SVLK ini mendukung telaksananya
oleh :
Dr. H. Rahmat Shah (Ketua Umum PKBSI)
Hari ini, seluruh negara di dunia –tak terkecuali Indonesia- tengah dilanda pandemi Covid-19. Wabah penyakit pernapasan yang merebak sejak awal tahun 2020 hingga saat ini telah memberikan dampak sosial dan ekonomi yang luar biasa. Adalah realitas pahit. Kinerja pariwisata merupakan sektor terdampak paling parah. Setidaknya hampir sembilan bulan semua usaha turunannya seperti Perhotelan, Restauran, dan Penerbangan menghadapi mati suri. Berimplikasi
Sebijak Institute dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) Indonesia bekerjasama menyelenggarakan kuliah umum dengan mengusung tema tentang kontribusi sektor kehutanan dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Berikut detail acaranya:
“Sebijak Lecture Series on Sustainable Development Goals: “Contribution of Forestry Sector in Achieving Sustainable Development Goals (SDGs)”
Hari/ Tanggal : Selasa/ 22 Desember 2020
Pukul
(11/12) Sebijak Institute berkolaborasi dengan Multi-stakeholder Forestry Programme Phase-4 (MFP4) mengadakan kegiatan Lecture Series on Timber Legality and Forest Certification. Topik yang menjadi pembahasan dalam kuliah kali ini adalah “SVLK dan Peningkatan Ekspor Produk Kehutanan di Pasar Non-EU”. Lecture Series kali ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan live streaming YouTube pada tanggal 11 Desember 2020. Agenda dibuka secara langsung oleh Dr. Tri Nugroho selaku
Sebijak Institute dan Multi-stakeholder Forestry Programme Phase-4 (MFP4) mempersembahkan agenda:
Sebijak Lecture Series on Timber Legality and Forest Certification:
“SVLK dan Peningkatan Ekspor Produk Kehutanan di Pasar Non-EU ”
Hari/ Tanggal : Jumat/ 11 Desember 2020
Pukul : 13.30 – 16.00 WIB
dengan menghadirkan:
Narasumber:
- Prof. Dr. Ahmad Maryudi (Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM dan Ketua Sebijak Institute)
Pembahas:
- Dr. Ir. Tjipta Purwita, MBA, IPU (Sekretaris Forum Komunikasi Masyarakat Perhutanan Indonesia (FKMPI)
- Ir. Rudy T. Luwia (ASMINDO Executive Advisor dan Director of PT. Philnesia International)
Moderator: Trisia Megawati, M.Si. (Humas dan Kerjasama, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI))
Fasilitas:
•E-certificate
Oleh : Agung Nugraha (Direktur Eksekutif Wana Aksara Institute)
26/11) Kuliah berseri kedua yang berjudul “Contribution of Mangrove in Achieving Emission Reduction Targets” merupakan kuliah lanjutan dari Lecture Series yang bertema komitmen Pemerintah Indonesia dalam mencapai target penurunan emisi yang dimuat dalam dokumen (NDCs) yang dilakukan pada hari Kamis 26 November 2020 secara daring. Pada kuliah seri ke 2 ini mengangkat bagaimana peran hutan mangrove yang cukup krusial dalam menyerap dan menyimpan emisi.
Kuliah dimoderatori oleh Dr. Hero Marhaento,